Jumat, Januari 18, 2013

Tugas Sofskill Bahasa Indonesia 2 : Outline

Tema   : Akutansi Keuangan Menengah
Topik   : Pengaruh penggunaan Metode FIFO , LIFO dan Average dalam mencari persediaan

BAB I Pendahuluan
1.1        Latar Belakang
1.2        Batasan Masalah
1.3        Tujuan Penulisan
1.4        Sistematika Penulisan

BAB II Tinjauan Pustaka
2.1       Pengertian Akuntansi
2.2       Pengertian Persediaan
2.3       Pengertian Metode FIFO,LIFO dan Average
2.4       Kelebihan Metode FIFO,LIFO dan Average

BAB III Pembahasan
3.1       Contoh Transaksi yang menggunakan metode FIFO dan LIFO

BAB IV Penutup

BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
            Pada perkembangan akuntansi banyak perusahaan yang lebih memilih untuk menggunakan metode FIFO dan Metode Average sedangkan Metode LIFO sudah banyak perusahaan yang tidak menggunakannya.
            Di dalam UU sudah dijelaskan bahwa penggunaan metode LIFO dilarang karena harga barang akan cenderung meningkat dan menyebabkan laba yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode FIFO ataupun metode Average.
            Metode LIFO lebih banyak digunakan dalam bidang pajak karena dapat menghemat pajak suatu perusahaan daripada pembuatan laporan keuangan perusahaan. IASB juga menyatakan bahwa metode LIFO dilarang untuk digunakan.
1.2        Batasan Masalah
Dalam Penulisan ilmiah ini penulis hanya membahas Pengertian metode FIFO,LIFO dan Average serta kelebihan dari masing-masing metode.
1.3        Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah memberi pemahaman tentang metode yang baik untuk digunakan dalam mencari persediaan dalam suatu perusahaan.
1.4        Sistematika Penulisan
Untuk memberi gambaran secara umum mengenai pokok pembahasan dalam penulisan ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi keteragan umum mengenai penulisan ini , terdiri dari latar belakang,batasan masalah,tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai pengertian akuntansi, pengertian persediaan , pengertian metode FIFO,LIFO dan Average, dan Kelebihan dari masing-masing metode.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan contoh transaksi yang menggunakan metode FIFO, LIFO dan Average
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan keseluruhan dari penulisan ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Pengertian Akuntansi
            Akuntansi adalah seni mencatat, menjurnal, menggolongkan (posting), mengikhtisarkan (neraca), transaksi keuangan serta melakukan pelaporan (laporan keuangan).
2.2       Pengertian Persediaan
            Persediaan adalah Barang yang masih tersisa digudang pada akhir tahun dan masih dapat digunakan untuk tahun berikutnya.
2.3       Pengertian Metode FIFO,LIFO dan Average
            Metode FIFO (First In First Out ) adalah barang yang masuk atau dibeli pertama dianggap akan dijual lebih dahulu.
            Metode LIFO (Last In First Out) adalah barang yang terakhir masuk atau dibeli dianggap akan dijual terlebih dahulu.
            Metode Average adalah nilai persediaan barang dagang dihitung berdasarkan harga rata-rata pembelian barang.
2.4       Kelebihan Metode FIFO,LIFO dan Average
            Masing-masing metode memiliki kelebihan sendiri. Metode FIFO memiliki kelebihan yaitu menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah, menghasilkan laba kotor yang tinggi, menghasilkan persediaan akhir yang tinggi. Metode LIFO juga memiliki kelebihan yaitu mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan sekarang, Jika harga naik, harga barang konservatif, laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga, Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan sedangakan kelebihan dari metode Average adalah Menetapkan harga perolehan sebesar harga rata-rata atas barang selama satu periode dan metode ini mudah diterapkan , objektif dan tidak dapat dimanfaatkan untuk memanipulasi laba.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1    Contoh transaksi menggunakan metode FIFO, LIFO dan Average
Jika perusahaan sering membeli barang dan harga beli masing-masing pembelian berbeda, maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok barang yang dipakai/dijual dan harga pokok barang yang masih ada di gudang.
Sebagai contoh data persediaan barang dagangan untuk bulan Januari 2006 sebagai berikut:
Januari 1 Persediaan        200 unit @ $10 = $2,000
             12 Pembelian        400 unit @ $12 = $4,800
             26 Pembelian        300 unit @ $11 = $3,300
             30 Pembelian        100 unit @ $13 = $1,300
Setelah dilakukan inventarisasi fisik, jumlah pesediaan per 31 Januari 2006 adalah 300 unit. Tentukan:
Persediaan per 31 Januari 2006. Harga pokok persediaan yang dijual dalam bulan Januari 2006. Barang yang tersedian untuk dijual selama bulan Januari adalah 200 + 400 + 300 + 100 = 1.000 unit, maka barang yang dijual adalah 1.000 – 300 = 700 unit.
Penerapan asumsi ini berlaku baik dalam sistem periodik maupun dalam sistem perpetual. Jika perusahaan menggunakan Sisem Periodik
FIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang digunakan sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang yang pertama kali dibeli, yaitu:
200 unit                @ $10 =        $2,000
400 unit                @ $12 =        $4,800
100 unit                @ $11 =        $1,100
Harga pokok penjualan              $7,900
Selanjutnya persediaan yang 300 unit dianggap dari pembelian tanggal 26 dan 30 Januari 2006 dengan rincian sebagai berikut:
200 unit                @ $11 =        $2,200
100 unit                @ $13 =        $1,300
Persediaan akhir                         $3,500
LIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang dijual sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang yang terakhir dibeli, yaitu:
100 unit                @ $13 =         $1,300
300 unit                @ $11 =         $3,300
300 unit                @ $12 =         $3,600
Harga pokok penjualan               $8,200
Selanjut persediaan akhir 300 unit dianggap berasal dari pembelian tanggal 1 dan 12 Januari 2006, yaitu:
200 unit                @ $10 =          $2,000
100 unit                @ $12 =         $1,200
Persediaan akhir                          $3,200

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Metode yang banyak digunakan perusahaan dalam pencatatan laporan keuangan adalah metode FIFO dan Average sedangkan untuk metode LIFO hanya digunakan dalam bidang pajak. Hal ini disebabkan metode LIFO akan harga barang menigkat sedangkan laba menurun. Manager pasti tidak akan memakai metode yang akan meyebabkan perusahaan memiliki laba kecil. Prinsip akuntansi adalah mengeluarkan pengorban yang sedikit untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar